Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengatakan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi keempat sebagai negara pilihan utama untuk berinvestasi di kawasan Asia.
Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah tayangan youtube yang melibatkan perbincangan antara JK dengan Gita Wirjawan pada Jumat kemarin, 10 Oktober 2024.
Ia juga menyinggung soal pilihan investasi di beberapa negara di Asia, seperti Vietnam, Filipina, atau Malaysia. Lalu, untuk Indonesia sendiri menempati urutan ke-4.
Penyebab Indonesia Menempati Posisi Ke-4 Menurut JK
JK melontarkan pernyataan tersebut lantaran berkaca pada isu yang masih belum terselesaikan hingga detik ini.
Dimana, ada dua penyebab kenapa minat investasi di dalam negeri sangat sedikit, yakni karena masalah hukum dan birokrasi.
JK juga mengungkapkan bahwa pemerintah sebenarnya tidak perlu berkoar-koar untuk menarik investor dari luar negeri.
Namun, permasalahan utama yang sebaiknya diperbaiki justru dari dalam negeri.
Tingginya minat investor untuk masuk ke Vietnam juga didasarkan pada birokrasi dan hukumnya yang tidak serumit hukum di Indonesia. Sebab, aturannya sangat jelas dan jujur.
Dengan menangani penyebab utama ini, maka Indonesia pasti bisa menempati posisi sebagai tempat berinvestasi pertama maupun kedua.
Tak lain adalah hukum yang benar-benar jujur, jelas, dan birokrasi yang lebih sederhana.
Kita juga harus bersikap optimis bahwasanya Indonesia dapat meningkatkan posisinya di masa mendatang.
Salah satunya dengan menyederhanakan perizinan.
Apalagi, sebenarnya Indonesia sendiri punya keunggulan tersendiri yang membuatnya sudah menonjol di mata para investor asing.
Keunggulan Indonesia Dimata Investor Asing
Contohnya saja, sumber daya alamnya melimpah, pasar Indonesia yang besar dan terus berkembang juga turut menjadi daya tarik utama para investor.
Dengan populasi masyarakat Indonesia yang mencapai ratusan juta jiwa, Indonesia menawarkan pasar yang luas bagi berbagai produk dan layanan.
Dimana, ini menjadi salah satu faktor kunci bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Di samping itu, posisi strategis Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di jalur perdagangan internasional juga turut menjadikannya sebagai pusat logistik dan distribusi yang sangat berpotensi tinggi.
