Jika sudah lama menggeluti bisnis dengan transaksi digital/ online, tentu istilah transaksi reversal ini sudah sering muncul bukan?
Pasalnya ini menjadi tantangan yang sangat dominan di bidang bisnis online.
Lantas, apa sih maksud dari transaksi reversal?
Transaksi reversal, bisa disebut pembatalan transaksi adalah kondisi dimana transaksi dibatalkan sebelum dana tersebut masuk ke pihak penjual.
Kejadian ini biasanya dialami oleh orang yang menggunakan transaksi digital seperti pembayaran via transfer bank, e-wallet, hingga kartu kredit.
Pentingnya untuk tahu tentang transaksi reversal ini karena berdampak signifikan terhadap pendapatan.
Belum lagi masalah reputasi bisnis kamu yang dapat menurun akibat masalah ini.
Faktor Penyebab Terjadinya Transaksi Reversal
Cara paling tepat untuk menghindari hal yang sama terjadi pada kamu adalah mencari tahu apa sih yang menjadi akar masalahnya.
Nah, berikut beberapa penyebab umum terjadinya kondisi tersebut:
Data pembayaran yang tidak sah
Pertama, transaksi reversal bisa saja terjadi akibat kesalahan dari input pembayaran oleh sie konsumen. Akibatnya, terjadi pembatalan transaksi secara otomatis.
Karena sudah menggunakan sistem digital, maka adanya ketidaksesuaian data dapat dideteksi dengan mudah.
Adanya deteksi penipuan
Duh, kalau sudah bahas soal penipuan, para pebisnis memang seharusnya perlu berhati-hati.
Sebab, kini beberapa sistem keamanan pembayaran dapat mendeteksi bila ada aktivitas yang dicurigai/ terindikasi penipuan.
Contohnya, transaksi dalam nominal yang besar dari lokasi yang tak biasa, atau digunakan kembali kartu kredit yang sebelumnya sudah dilaporkan hilang.
Kondisi seperti ini akan membuat sistem membatalkan transaksi pelanggan secara otomatis.
Gangguan teknis
Sistem yang error atau kesalahan teknis lainnya memungkinkan pembayaran tak dapat dilakukan.
Untuk penyebabnya pun bermacam-macam, seperti koneksi internet yang bermasalah, server yang error, ataupun dari aplikasi pembayarannya.
Dana di akun pembayaran tidak mencukupi
Jika kartu kredit sudah limit atau akun pembayaran tidak cukup saldo untuk transaksi, maka transaksi bisa saja dibatalkan.
Sehingga, pelanggan gagal menyelesaikan pembayarannya.
Sebagai pebisnis, cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko reversal ini adalah dengan meningkatkan pengalaman pembayaran pelanggan serta tetap memperkuat sistem keamanan pembayaran.