Belum Tersedia Penerbangan Langsung Thailand Yogyakarta, Peningkatan Wisata Mancanegara Terhambat

Candi Borobudur

Faktor Penghambat Peningkatan Wisata Mancanegara

Belum adanya penerbangan langsung dari Thailand, dinilai menjadi salah satu penghalang dalam meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke kota tersebut. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Deddy Pranowo Eryono pada Jumat, 11 Oktober 2024 kemarin. 

Thailand, sebagai salah satu negara dengan minat tinggi terhadap pariwisata Indonesia, memang diketahui punya potensi yang cukup tinggi untuk mendatangkan lebih banyak pengunjung ke Yogyakarta. 

Namun, hingga detik ini, pengunjung dari Thailand harus transit dulu melalui kota-kota lain seperti Jakarta atau Denpasar. 

Pada akhirnya, faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan minatnya dalam melakukan perjalanan wisata ke Yogyakarta. 

Ketua PHRI DIY: Ada Kesamaan Kultur Budaya, Wisman Bisa Meningkat

Bukan cuma potensi wisata yang sangat menarik minat wisatawan, tetapi Deddy juga menyampaikan bahwa adanya kesamaan kultur budaya agama dalam mengunjungi Borobudur. 

Tingginya minat dari wisatawan Thailand untuk melakukan ziarah spiritual di Candi Borobudur ini akan meningkatkan sektor perekonomian setempat. 

Dengan alasan tersebut, seharusnya potensi masuknya wisatawan mancanegara Thailand ke Yogyakarta cukup tinggi. 

Namun, perihal penerbangan langsung yang belum tersedia menuju Yogyakarta membuat perjalanan wisman menjadi terhambat. 

“Kendalanya pemerintah kita belum mengizinkan direct flight Thailand ke Jogja karena harus (naik pesawat) Garuda (Indonesia) dulu” ungkap Deddy. 

Dalam 5 bulan terakhir, kunjungan wisatawan mancanegara sangat menurun. Apalagi pada saat low season, seperti bulan ramadhan juga turun. 

Namun, seharusnya masalah tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan kunjungan dari wisatawan berbagai negara. 

Melalui Menteri Pariwisata yang baru nanti, diharapkan dapat segera mempertimbangkan pembukaan jalur ini. 

Dengan begitu, Yogyakarta bisa lebih dikenal dari wisatawan Thailand dan negara-negara lainnya di Asia.

Langkah tersebut diyakini dapat menjadi dorongan besar untuk mendongkrak perkembangan ekonomi lokal, khususnya di sektor pariwisata dan industri kreatif. 

Ke depannya, Deddy juga telah berencana untuk meningkatkan promosi kota Yogyakarta ke berbagai negara. 

Sebab, tanpa adanya promosi langsung, sulit bagi negara lain untuk bisa mengenal Yogyakarta lebih dekat.

  • Cianyur.com
    © 2025 Cianyur.com