50 Tempat Wisata Madiun Terpaksa Ditutup Akibat Sepi Pengunjung

Ilustrasi Wisata Kota Madiun

Sebanyak 50 tempat wisata di Madiun kini ditutup akibat minimnya jumlah pengunjung yang datang dalam beberapa bulan terakhir.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi para pengelola dan pemerintah daerah yang kini berupaya mencari solusi agar destinasi wisata di kawasan ini tidak mengalami kerugian yang berlarut-larut.

Upaya Pemerintah Menanggapi 50 Tempat Wisata Madiun yang Tutup

Setelah sebelumnya dilanda oleh pandemi Covid-19 dan sempat ditutup, tempat wisata tersebut masih tetap sepi pengunjung sekalipun telah dibuka.

Sebagian dari tempat wisata yang ditutup fasilitasnya juga sudah mulai banyak yang rusak dan tidak diurus setelah terdampak covid-19 kemarin.

Selain itu, Disparpora Kabupaten Madiun juga mencatat bahwa sebagian besar tempat wisata yang terdampak tersebut dikelola oleh Bumdes.

Dalam menanggapi kondisi 50 tempat wisata ini, Anang Sulistijono selaku Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Madiun telah membentuk tim khusus untuk kembali mengembangkan sejumlah wisata tersebut.

Pelatihan Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Pariwisata

Upaya yang dilakukan adalah dalam bentuk pelatihan SDM (Sumber Daya Manusia) dan tata kelola pariwisata.

Sementara itu, untuk perbaikan tempat wisata, akan diserahkan sepenuhnya pada pemerintah desa.

Pemerintah desa juga akan diminta agar dapat menganggarkan alokasi dana desa sebaik mungkin untuk proses perbaikan destinasi wisata yang sudah rusak.

Karena anggaran untuk perbaikan wisata hanya bisa dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), maka Disparpora sendiri tidak punya kewenangan untuk memperbaiki tempat wisata tersebut.

Sebab itulah, kini yang bisa dilakukan hanya memberikan pelatihan untuk sumber daya manusianya serta tata kelola pariwisata itu sendiri.

Bentuk pelatihan yang diberikan bukan hanya dari segi manajemen tempat wisata.

Namun, juga beberapa aspek pengembangan wisata agar mampu menarik lebih banyak pengunjung.

Tak sampai disitu, Anang juga menyampaikan bahwa kerjasama bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa juga tak kalah penting.

Tujuannya adalah agar desa yang punya potensi wisata bisa segera mendapatkan anggaran dana untuk perbaikan melalui APBDes ini.

Melalui beberapa langkah strategis di atas, diharapkan kejayaan sektor pariwisata Kota Madiun bisa kembali bangkit.

  • Cianyur.com
    © 2024 Cianyur.com