Limbah Diserap Pasar Dalam Negeri, Menjadi Alasan PT Freeport Membangun Smelter di Gresik

Ilustrasi PT Freeport

Pasca kebakaran di unit asam sulfat smelter yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik pada 14 Oktober lalu, muncul berbagai pertanyaan terkait alasan di balik dibangunnya smelter di Gresik. 

Pertanyaan ini didasari oleh tempat konsentrat tembaga yang terletak di Papua. Jadi, seharusnya tidak perlu dipindahkan ke Pulau Jawa. 

Namun, PT Freeport sudah mempertimbangkan proses perpindahan ini sematang mungkin. Simak alasannya di sini!

Alasan PT Freeport Membangun Smelter di Gresik

Dalam wawancara Antara dengan Riza Pratama selaku Vice President Corporate Communication  PT Freeport Indonesia, alasan pembangunan di Gresik ini berkaitan dengan adanya perusahaan yang dapat memanfaatkan limbah produk pada proses pemurnian hasil tambang tersebut. 

Alasan Pertama

Diketahui, pabrik ini dapat mengolah hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga dari Papua dengan hasil sebanyak 900 ribu ton katoda tembaga, 210 ton perak, dan 50 ton emas. 

Perusahaan yang dimaksud adalah Petrokimia Gresik dan PT Semen Indonesia. Kedua perusahaan besar ini membutuhkan limbah untuk diolah menjadi produk yang berguna. 

Bagi Petrokimia Gresik, limbah asam sulfat akan digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pupuk. Sementara itu, PT Semen Indonesia menggunakan limbah tembaga sebagai bahan pabrik semen. 

Dengan dimanfaatkannya kedua limbah tersebut, maka tak ada lagi bahan limbah yang terbuang setelah proses olahan smelter di Gresik. 

Apalagi sebelum dibangunnya di Gresik, produk sampingan smelter tersebut lebih banyak diekspor ke luar negeri. 

Namun, setelah pembangunan smelter di Gresik ini, tentu kedua perusahaan dapat menyerap hasil limbah lalu memanfaatkannya menjadi produk yang diproduksinya. 

Alasan Kedua

Alasan kedua, mengingat di Papua belum ada satupun industri yang bisa menyerap ini, sehingga lebih menguntungkan bila dibangun di Gresik. Di samping itu, biayanya pun cukup tinggi. 

Namun, sayangnya baru sebulan diresmikan oleh Joko Widodo, tepatnya pada tanggal 23 September lalu, pabrik ini mengalami kebakaran yang tentunya cukup merugikan PT Freeport. 

Saat pembangunan, tak sedikit biaya yang dihabiskan untuk smelter di Gresik ini. Tercatat nilai investasinya bahkan mencapai 56 triliun rupiah.

  • Cianyur.com
    © 2025 Cianyur.com